Friday, September 30, 2011

Capek menajdi muna

Kembali lagi ke tempat ini.
Ya, karena di tempat ini aku bisa mengatakan kekesalanku, kekecewaanku dan kesedihanku.
Kenapa di tempat ini?
Karena memang aku merasa sendiri disini.
Mau cerita, nanti percuma kalau akhirnya juga disia-sia lagi.
So, i choose this place.
Karena di tempat ini tidak akan banyak orang yang bertanya mengapa dan kenapa.
This is the story.
Malam tadi, adalah malam yang menyenangkan dengan penuh canda dan tawa.
Namun, feeling ada sesuatu yang berbeda di esok harinya.
Yak benar, sesuatu yang benar-benar membuat shock.
Bagi kalian biasa, bagi aku gag biasa.
Entah mengapa tempat ini seperinya menyuruhku untuk pergi secepatnya.
Aku gag tau, salah apa. Sepertinya mereka yang salah dan aku sudah memaafkan.
Tapi kenapa mereka jadi seperti ini?
Beneran ilfeel lama-lama.
Beneran munafik. MUNAFIK.
Aku juga munafik.
Kenapa aku masih bisa memaafkan orang yang salah, padahal aku masih marah? (Kata Yesus, harus memaafkan) tapi akhirnya juga disakiti? Karena Aku munafik.
Entah lah, pengen banget lari dari tempat ini secepatnya.
Pengen banget ketemu cicik yang lagi di Bali.
Capek banget, beneran menderita aku.
Mereka datang saat butuh, pergi tanpa mengajak.
Saya hanya menjalankan tugas saya sebagai mahasiswa, tapi kenapa harus di bilang seperti itu.
Saya sudah sangat lelah, saya bahagia dan tertawa tapi tidakkah kalian tau saya menangis.
Saya menyimpan semua itu agar orang lain tetap senyum.
Buat apa, semua ini?
Bukankah saya terlihat munafik?
Munafik, munafik, munafik, munafik..
Capek. Capek.

Thursday, September 15, 2011

Penyesalan

Tempat mencurahkan isi hati memang hanya di blog deh.
Okay, kali ini gw mau cerita seberapa besar penyesalan gw.
Gw menyesal banget jadi orang yang perhatian, toh akhirnya gw juga gag dapet rasa terima kasih.
Gw menyesal pernah kangen sama orang, nyatanya mereka gag pernah kangen sama gw.
Gw menyesal pernah inget sama mereka, toh nyatanya mereka gag pernah inget gw.
Gw menyesal selalu bantu mereka, toh di ahirnya gw gag pernah dapet bantuan mereka.
Gw menyesal, menyesal banget.
Emang sih kesannya gw pamrih, tp gw jga pengen itu dong.
Bukannya gw gag prnah bersyukur, tp untuk satu ini gw bener-bener udh capek.
Gw pengen komitmen, buat gag pernah prhatian, gag akan pernah kangen, gag akan pernah inget, gag akan bantu mereka.
Maaf kalau ini terkesan mengeluh, tp biar gw gag sakit mikirin mereka. Ini yang terbaik.